POJOKKATA COM, Magetan – Kabupaten Magetan menjadi sorotan dunia otomotif setelah dua pembalap internasional kebanggaan Indonesia, Mario Suryo Aji dan Adenanta Putra, menjajal Sirkuit Parang yang berlokasi di Kecamatan Parang.
Uji coba ini dilakukan dalam rangkaian acara bertajuk “Tinjau Sirkuit Magetan” pada Minggu (5/1/2025).
Sirkuit yang dirancang untuk memenuhi standar Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini memiliki trek sepanjang 1.030 meter dengan 11 tikungan tajam.
Meskipun pembangunannya baru mencapai 50 persen, antusiasme masyarakat Magetan terlihat dari ribuan warga yang memadati area untuk menyaksikan langsung uji coba oleh para pembalap kelas dunia tersebut.
Mario Aji, yang berasal dari Magetan, mengaku terharu dengan sambutan hangat warga. Ia juga memberikan masukan teknis terkait sirkuit.
“Trek ini sudah sesuai standar, namun masih perlu beberapa perbaikan, terutama pada aspek pengamanan agar dapat digunakan untuk kejuaraan skala lokal hingga nasional,” ujarnya.
Ketua IMI Magetan, Risto Ariesta Vialle, menjelaskan bahwa peran IMI sangat besar dalam perencanaan dan pengembangan Sirkuit Parang. Mulai dari master plan hingga Detailed Engineering Design (DED), IMI bersama IMI Jawa Timur dan para pembalap aktif memberikan masukan terkait panjang trek, lebar lintasan, hingga jumlah tikungan.
“Layout sirkuit ini sudah sesuai standar yang ditentukan. Namun, yang menjadi prioritas adalah pengamanan, seperti pemasangan ban pelindung di tikungan yang berdekatan dengan tebing dan tembok,” terang Risto.
Ia menambahkan, fasilitas pendukung juga memerlukan perhatian lebih untuk memenuhi kebutuhan kejuaraan berskala nasional dan internasional.
IMI berharap, meskipun pembangunan belum sepenuhnya selesai, sirkuit ini sudah bisa dimanfaatkan untuk menggelar event otomotif pada tahun 2025.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, Winarto, menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menganggarkan Rp5 miliar untuk pembangunan tahap lanjutan pada tahun 2025.
Selain itu, bantuan sebesar Rp10 miliar juga diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kami menargetkan pembangunan selesai pada tahun 2026, sehingga Sirkuit Parang tidak hanya memenuhi standar nasional tetapi juga internasional,” ujar Winarto.
Ia berharap kehadiran sirkuit ini mampu memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat, terutama sebagai destinasi otomotif di wilayah Mataraman.
Dengan dukungan dari IMI dan seluruh elemen masyarakat, Magetan optimis bahwa Sirkuit Parang akan menjadi kebanggaan baru yang tidak hanya melahirkan pembalap berbakat tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar. (Gal)