TNI Dampingi Bulog Serap Gabah Petani Ponorogo, Harga Diatas Pasar Demi Sejahterakan Petani

0

POJOKKATA.COM, PONOROGO – Kodim 0802/Ponorogo bersama Bulog turun langsung ke sawah untuk menyerap gabah petani di wilayah Kabupaten Ponorogo, Kamis (06/02/2025). Langkah ini dilakukan guna memastikan harga gabah tetap stabil dan menguntungkan bagi petani.

Komandan Kodim 0802/Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono mendampingi Tim Bulog Kabupaten Ponorogo dalam kegiatan ini. Turut serta dalam rombongan Liaison Officer (LO) Bulog Wilayah Korem 081/Dsj Kolonel (Purn) Frans Thomas, serta sejumlah pejabat Bulog dan unsur TNI lainnya. Mereka melakukan pengecekan dan penyerapan gabah di berbagai titik panen di Kecamatan Sooko.

Beberapa lokasi yang menjadi sasaran pengecekan di antaranya Dukuh Jetis dan Dukuh Sepung, Desa Bedoho, hingga Dukuh Dalangan, Desa/Kecamatan Sooko. Rombongan berdialog langsung dengan petani mengenai harga gabah di tingkat pembeli maupun tengkulak.

Dari hasil komunikasi dengan petani, diketahui harga gabah kering panen (GKP) di tingkat tengkulak berkisar antara Rp 5.800 hingga Rp 6.400 per kilogram, tergantung kualitasnya. Sementara itu, Bulog Ponorogo menawarkan harga di atas pasaran, yakni Rp 6.500 per kilogram dengan standar kualitas yang telah ditentukan.

Dandim Ponorogo menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga gabah demi kesejahteraan petani. “Kodim 0802/Ponorogo terus berupaya bersinergi dengan Bulog dan instansi terkait guna menyukseskan program ketahanan pangan nasional,” ujar Letkol Inf Dwi Soerjono melalui Media Center 0802.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peninjauan ini penting untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan, baik dari sisi petani maupun pembeli. “Harapannya, harga gabah tetap stabil sehingga menguntungkan semua pihak, baik petani maupun pembeli,” tegasnya.

Dengan kebijakan harga beli Bulog yang lebih tinggi dari harga pasar, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan menekan dominasi tengkulak dalam perdagangan gabah.

Dampak Positif bagi Petani

Kebijakan Bulog ini disambut baik oleh para petani di Ponorogo. Dengan harga yang lebih kompetitif, mereka merasa lebih dihargai dan terbantu dalam meningkatkan hasil panen mereka.

“Sangat membantu, karena harga dari Bulog lebih baik dibanding tengkulak. Kami berharap program ini terus berlanjut,” ungkap salah satu petani di Desa Bedoho.

Sementara itu, Kepala Bulog Ponorogo, Budiwan Susanto, menegaskan komitmen instansinya dalam menyerap gabah petani secara maksimal. “Kami akan terus berupaya menjaga harga yang menguntungkan petani dan memastikan stok pangan tetap terjaga dengan baik,” katanya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini