POJOKKATA.COM, Magetan – Menjelang Bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri 1446 H, harga bahan pokok di Kabupaten Magetan terpantau relatif stabil. Beberapa komoditas utama seperti sembako, daging ayam broiler, daging sapi, cabai rawit, bawang, dan sayur-sayuran masih tersedia dengan harga yang wajar.
Namun, di balik stabilitas harga tersebut, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini terungkap dalam inspeksi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan pada Selasa (25/2/2025). Pj Bupati Magetan Nizhamul, bersama dengan Forkopimda dan sejumlah Kepala OPD, memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di beberapa lokasi, termasuk Pasar Kawedanan, Pangkalan LPG Maospati, dan Pasar Maospati.
Dalam sidak tersebut, Bupati Nizhamul mengungkapkan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, meskipun secara umum harga bahan pokok masih terjaga.
Harga daging ayam broiler, yang sebelumnya Rp 30.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 33.000. Telur ayam juga mengalami kenaikan dari Rp 23.000 menjadi Rp 25.800, sementara harga cabai rawit melonjak dari Rp 70.000 menjadi Rp 90.000. Cabai keriting yang sebelumnya dipatok Rp 35.000, kini mencapai Rp 50.000.
Namun, kenaikan harga ini relatif terbilang kecil jika dibandingkan dengan lonjakan harga yang biasa terjadi menjelang Ramadan.
Untuk ketersediaan gas LPG, Pangkalan LPG Jawa Putra Cahya di Kecamatan Maospati memastikan stok gas subsidi 3 kg tetap aman, meskipun harganya mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000 per tabung.
Pj Bupati Magetan menegaskan bahwa sidak ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ia berharap lonjakan harga tidak terjadi meskipun permintaan akan bahan pokok meningkat selama bulan puasa.
“Kami ingin memastikan bahwa stok kebutuhan pokok aman dan bisa mencukupi masyarakat, terutama selama Ramadan. Kami harap tidak ada lonjakan harga yang signifikan meskipun permintaan meningkat,” ujar Nizhamul.
Sementara itu, meskipun stok bahan pokok seperti beras, minyak, cabai, bawang, dan gula masih tersedia dengan baik di pasar, pedagang mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang masih belum stabil, sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk berhemat.
Menurut Pj Bupati, meskipun harga bahan pokok relatif stabil, daya beli masyarakat terpengaruh oleh faktor ekonomi saat ini.
“Harga memang stabil, tetapi daya beli masyarakat turun. Banyak yang lebih memilih untuk menghemat pengeluaran,” tuturnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, mengingat Ramadan dan Idul Fitri yang semakin dekat, di mana kebutuhan masyarakat akan bahan pokok biasanya meningkat.
Pemerintah pun akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok agar masyarakat dapat merayakan Ramadan dan Idul Fitri dengan tenang. (Gal/PK)