POJOKKATA.COM, Magetan – Seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Magetan, Jawa Timur, kehilangan uang sebesar Rp 104,5 juta dari rekeningnya akibat aksi penipuan bermodus pembaruan data.
Korban, Sunarti (59), warga KPR Asabri, Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, tak menyangka tabungannya bisa raib dalam sekejap.
Sunarti mengaku awalnya menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas PT Taspen bernama Putri Aprilia. Pelaku meminta Sunarti melakukan pembaruan data.
“Saya dihubungi seseorang yang mengaku dari Taspen. Karena agak curiga, saya minta ditutup saja karena saya juga sedang rapat. Begitu telepon saya tutup, HP saya sudah nggak bisa dipakai,” ujar Sunarti, Kamis (27/3).
Sebelumnya, Sunarti sudah menerima panggilan dari nomor tak dikenal sejak Rabu (26/3), tetapi ia mengabaikannya.
Namun, keesokan harinya, pelaku kembali menghubunginya dan mengirim pesan WhatsApp dengan data pribadinya yang terlihat akurat.
“Data yang dikirimkan betul semua, persis seperti yang saya punya. Atas nama Taspen, semuanya cocok,” tambahnya.
Pelaku kemudian mengarahkan Sunarti untuk menginstal aplikasi tertentu demi memperbarui data. Saat itu, ia mulai merasa curiga dan memutuskan untuk menutup telepon. Namun, HP miliknya tiba-tiba hang dan tidak bisa digunakan.
Perasaan tidak enak membuat Sunarti langsung mendatangi Bank BPD Jatim untuk mengecek rekeningnya. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui uangnya telah dikuras habis.
“Saya langsung ke bank, minta dicek, ternyata tabungan saya sudah dikuras Rp 104,5 juta. Tinggal sisa Rp 47 ribu,” ungkapnya.
Setelah diperiksa, uangnya telah ditransfer ke rekening Bank BRI. Sunarti pun meminta pihak bank untuk segera memblokir rekening penerima, tetapi permintaan itu tidak bisa diproses.
“Petugas bilang nggak bisa, padahal baru saja uangnya ditransfer. Saya bahkan diberi bukti transaksi dari Bank Jatim,” kata Sunarti kecewa.
Duit puluhan juta itu keluar dari rekeningnya pada Kamis pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Yang lebih mengejutkan, Sunarti mengaku tidak menerima notifikasi transaksi apa pun di HP-nya.
“Setelah HP hang, begitu bisa dipakai lagi, semua data yang terkirim hilang. Daftar log dan nomor yang menghubungi saya juga sudah nggak ada,” terangnya.
Sunarti akhirnya melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Ia berharap kejadian serupa tidak menimpa orang lain.
“Saya sudah lapor ke polisi. Ternyata ada beberapa warga lain yang kena dengan modus yang sama. Semoga segera ada solusi,” harapnya. (Gal/PK)