Desa Cileng Magetan Masuk 3 Besar Lomba Kampung KB Tingkat Provinsi

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Prestasi membanggakan ditorehkan Desa Cileng, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) desa ini berhasil menembus tiga besar dalam Lomba Kampung KB tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.

Penilaian lapangan dilakukan langsung oleh tim juri dari Pemprov Jatim, Jumat (16/5/2025), dengan pusat kegiatan di Balai Desa Cileng.

Kehadiran tim penilai disambut semarak oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Magetan. Hadir dalam kegiatan tersebut Pj Bupati Magetan Nizhamul, Ketua DPRD, perwakilan Forkopimda, para pimpinan OPD, dan tamu undangan lainnya.

Desa Cileng bukan tanpa cerita. Sebelum menyandang predikat Kampung KB, desa ini tergolong wilayah miskin dan terpencil.

Angka partisipasi KB masih rendah, dengan unmet need sebesar 7,81 persen dari Pasangan Usia Subur (PUS).

Bahkan, pada 2021 desa ini mencatat 28 kasus stunting—angka tertinggi saat itu di Magetan.

Namun kondisi itu berubah drastis berkat sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan lintas sektor.

Kepala Desa Cileng, Yanto, menjelaskan strategi penurunan stunting yang mereka jalankan. Salah satunya dengan memberikan satu butir telur ayam kampung dan satu kotak susu setiap hari selama tiga bulan kepada anak-anak berisiko stunting. Program ini dijalankan bersama peternak lokal yang turut menyumbangkan hasil ternaknya.

“Hingga kini, tinggal lima kasus stunting yang tidak mengalami penambahan. Meski belum nol absolut, kami sebut sebagai ‘zero stunting’ karena tidak ada kasus baru,” ujar Yanto. Ia pun menyampaikan harapan besar agar Cileng bisa membawa pulang gelar juara. “Ini jadi motivasi besar bagi kami untuk terus menjaga kualitas keluarga dan kesehatan lingkungan,” tambahnya.

Pj Bupati Magetan Nizhamul dalam sambutannya turut memberikan dukungan penuh terhadap Desa Cileng. Ia berharap capaian ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Magetan.

“Kami optimistis, Desa Cileng layak menjadi juara dan teladan. Ini harapan kami bersama,” ucapnya.

Pemkab Magetan saat ini juga tengah mendorong pengembangan berbagai program unggulan seperti Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), dan Lansia Berdaya (Sidaya).

Ketua tim penilai dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, Yuni Dwi Tjadikijanto, menjelaskan bahwa penilaian lomba Kampung KB didasarkan pada tiga indikator utama: input, proses, dan output.

“Output-nya kami nilai dari capaian seperti iBangga (Indeks Pembangunan Keluarga), Indeks Desa Mandiri, dan prevalensi stunting. Sedangkan input dan proses mencakup data-data kampung, pelaksanaan kegiatan, dan sinergi lintas sektor,” terangnya. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini