POJOKKATA.COM, Magetan – Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-25 tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerja sama dengan Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jawa Timur, menggelar bhakti sosial operasi katarak gratis di Kabupaten Magetan.
Kegiatan ini juga di dukung oleh RSUD dr. Sayidiman Magetan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial Kabupaten Magetan.
Bhakti sosial ini dilaksanakan di RSUD dr. Sayidiman Magetan, Sabtu (29/6/2024).
Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Margo Wiyono, menyatakan bahwa operasi katarak gratis ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, khususnya yang kurang mampu.
“Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang menderita mata katarak, khususnya bagi yang tidak mampu. Untuk jumlahnya, ada 58 orang yang semuanya masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujar Margo.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bekerjasama dengan Perdami Jawa Timur, RSUD dr. Sayidiman, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial Kabupaten Magetan. “Ini adalah yang pertama kalinya di Magetan. Tujuannya adalah mencegah lansia mengalami kebutaan. Kami juga memberikan bantuan sembako dan uang transportasi kepada mereka,” tambahnya.
Selain operasi katarak, pihaknya juga memberikan bantuan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa modal kewirausahaan, seperti barang dagangan, mesin jahit, hingga alat memasak. Tidak hanya itu, bantuan kaki dan tangan palsu, alat bantu dengar, kursi roda anak, peralatan sekolah, dan sembako anak juga diberikan.
Pj Bupati Magetan, Hergunadi, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah memberikan bantuan kepada warga Magetan.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Kami berharap semua bantuan ini dapat bermanfaat bagi para penerima maupun masyarakat sekitarnya,” ungkap Hergunadi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan, Budi Parminto, menjelaskan bahwa awalnya jumlah lansia yang menderita katarak ada 123 orang. Namun, setelah dilakukan skrining, hanya 58 orang yang memenuhi kriteria untuk operasi.
“Yang terdata ada 123 lansia. Setelah dilakukan skrining, yang hadir hanya 115, karena beberapa telah melakukan operasi sendiri. Dari 115 tersebut, setelah skrining lebih lanjut, akhirnya didapati hanya 58 orang yang dapat menjalani operasi,” jelas Budi.
Bhakti Sosial Operasi Katarak yang dilaksanakan di RSUD dr. Sayidiman Magetan ini menggunakan anggaran sebesar Rp 446.509.500, dengan rincian untuk operasi katarak sebesar Rp 131.913.000, dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak sebesar Rp 54.845.000, pembinaan kewirausahaan sebesar Rp 172.176.500, dan dukungan aksesibilitas sebesar Rp 87.575.000.