Pesan Penting Pj Bupati Magetan Hergunadi untuk Masa Depan Lingkungan

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanian (LHKP) Magetan menggelar Festival Bambu dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup 2024 dan menyongsong Eco Bambu Park (EBP) Magetan.

Acara ini diselenggarakan di halaman GOR Ki Mageti, Magetan, mulai 26 Juli hingga 4 Agustus 2024.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Magetan, Hergunadi, menjelaskan bahwa Festival Bambu dengan tema “Magetan Djadoel” merupakan salah satu upaya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Peningkatan perekonomian harus diimbangi dengan pencegahan dampak lingkungan sehingga akan tercapai keseimbangan antara sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan,” ucap Hergunadi.

Agenda Festival Bambu ini bertujuan sebagai edukasi pelestarian lingkungan hidup kepada masyarakat serta sarana peningkatan ekonomi masyarakat melalui pameran Magetan Djadoel yang melibatkan UMKM, usaha binaan, penggiat lingkungan, mitra, dan stakeholder terkait. Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 ini menjadi momen penting untuk terus menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian secara konsisten dalam upaya memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan.

“Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024. Semoga Allah SWT meridhoi semua upaya dan langkah kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” harap Pj Bupati.

Festival Bambu yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 ini mengangkat tema pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.

Pada kesempatan tersebut, Hergunadi juga berpesan untuk menjaga air dan lingkungan hidup. “Saat ini dunia sedang menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens, yakni: krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem, meningkatkan penyimpanan karbon, dan memperlambat proses serta dampak perubahan iklim.

Menurut Hergunadi, hal tersebut selaras dengan tujuan pembangunan EBP Magetan, sebagai ruang terbuka hijau yang menjaga keseimbangan ekosistem dan juga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Magetan, baik kualitas lahan, air, maupun udara.

“Komitmen penambahan ruang terbuka hijau ini merupakan salah satu upaya pengendalian dampak perubahan iklim yang tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, karena dampak perubahan iklim tidak terbatas pada wilayah administratif dan dapat menghilangkan manfaat pembangunan yang selama ini telah dilaksanakan,” tambah Hergunadi.

EBP Magetan dengan luas 18,5 hektar yang berlokasi di Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro, akan ditanami berbagai jenis bambu sejumlah 30.571 rumpun bambu. Dalam rangka menyongsong EBP Magetan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik, upaya pemulihan kualitas lingkungan hidup dan perannya sebagai penyerap karbon serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sangat penting. Ini sejalan dengan kebijakan sektoral terkait, terutama FOLU Net-Sink 2030, dekarbonisasi, peningkatan aksi sektor limbah seperti pemanfaatan sludge IPAL, serta peningkatan target pada sektor pertanian dan industri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini