POJOKKATA.COM, Magetan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magetan menyelenggarakan media gathering bertajuk “Peran Pers Kawal Pilkada Edukatif Menjernihkan Informasi” di Mbah Djoe Resort, Rabu (31/7/2024). Acara ini dihadiri oleh para wartawan yang bertugas di wilayah tersebut, serta anggota asosiasi media.
Komisioner KPU Magetan, Istikah, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjalin sinergitas antara KPU dan insan pers. “Untuk berjalannya agenda besar Pilkada tahun 2024 yang berkualitas, seluruh insan pers memiliki peran strategis untuk memberikan informasi yang dapat mengedukasi masyarakat,” ujarnya saat membuka acara.
KPU Magetan menghadirkan narasumber dari KPID Provinsi Jatim, Sundari, serta Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Magetan, Rhichy Kurnia Putra. Mereka memberikan materi, dialog, dan sesi tanya jawab dengan para insan pers yang hadir.
“Ini supaya kita punya pemahaman yang sama terkait regulasi, baik itu di pers maupun di penyelenggaraan Pilkada 2024,” terang Istikah, Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Magetan.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada insan pers Magetan atas sinergitas yang telah terjalin.
“Kami berharap agar penyelenggaraan Pilkada 2024 bisa mendapatkan hasil yang bermartabat dan membuat Kabupaten Magetan lebih baik,” tambahnya.
Sundari, Komisioner KPID Provinsi Jatim, menekankan pentingnya peran media dalam mengawal Pilkada.
“Media memiliki empat peran utama: mengedukasi pemilih, menjernihkan informasi dari hoaks atau kampanye hitam, menarik partisipasi pemilih, dan menjadi pemandu masyarakat dalam memilih informasi yang substantif,” jelasnya.
Menurut Sundari, tantangan terbesar adalah penyebaran hoaks di media sosial, terutama di kalangan pemilih Gen Z yang lebih sering mengakses media sosial daripada media mainstream.
“Kami berharap semua pemilih, termasuk Gen Z, lebih fokus pada media massa mainstream yang sudah diawasi oleh dewan pers dan KPID,” ujarnya.
Sundari juga mengingatkan bahaya polarisasi di masyarakat dan iming-iming iklan dari calon. “Media harus berpihak pada rakyat atau pemilih sehingga informasi yang disampaikan benar-benar diperlukan dan bermanfaat untuk masyarakat,” tegasnya.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat peran pers dalam mengawal Pilkada 2024 sehingga tercipta pemilu yang transparan dan berkualitas.