POJOKKATA.COM, Ponorogo – Empat kelurahan di Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, menjadi pusat perhatian setelah warga menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut netralitas aparat kelurahan dalam Pilkada Ponorogo 2024.
Aksi ini berlangsung di Kelurahan Paju, Kepatihan, Bangunsari, dan Keniten tersebut, berlanjut ke kantor Bawaslu Kabupaten Ponorogo, Kamis (12/9/2024).
Koordinator aksi, Hendro Tanoyo, menyampaikan bahwa protes ini dilatarbelakangi oleh laporan dari masyarakat mengenai dugaan intimidasi oleh aparat kelurahan yang mengarahkan RT dan RW untuk mendukung petahana.
“Kita mendapat laporan adanya intimidasi yang mengarahkan RT dan RW untuk memilih petahana,” ujar Hendro.
Dalam aksi tersebut, warga menyodorkan pakta integritas kepada kepala kelurahan yang menyatakan komitmen mereka untuk menjaga netralitas.
Semua kepala kelurahan yang terlibat menyetujui pakta tersebut sebagai bentuk komitmen untuk menjaga independensi dalam pilkada.
Dariyanto, Lurah Paju, menegaskan komitmennya untuk netralitas.
“Kami sebagai ASN tetap netral. Seluruh aparat kelurahan siap menjaga Pilkada Ponorogo agar berlangsung aman dan damai,” katanya.
Lurah Kepatihan, Husnul Arifandi, juga mengonfirmasi komitmennya untuk tetap netral selama proses pilkada.
Menanggapi tuduhan intimidasi, Lurah Paju dan Lurah Kepatihan menegaskan bahwa mereka membantah keras informasi tersebut, menyebutnya sebagai hoaks.
Bahrun Mustofa, Ketua Bawaslu Kabupaten Ponorogo, menegaskan komitmen Bawaslu untuk tetap netral dan meminta masyarakat untuk turut serta mengawasi jalannya pilkada.
“Jika ada indikasi ketidaknetralan ASN, tolong laporkan. Kami akan tindaklanjuti,” ujarnya.
Aksi hari ini mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap potensi penyalahgunaan wewenang oleh aparat dalam proses demokrasi. Bawaslu dan aparat kelurahan diharapkan dapat menjaga integritas pilkada yang jujur dan adil. (Gal)
