DPRD Magetan Soroti Kasus Meninggalnya Pasien DBD Asal Parang, Tuntut Pembenahan Sistem Rujukan RSUD

0

POJOKKATA.COM, Magetan – Kasus meninggalnya pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) asal Kecamatan Parang, Suyanti (33), yang dirujuk dari Puskesmas Parang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sayidiman Magetan, menjadi sorotan anggota DPRD Magetan, Hendrad Subyakto.

Kejadian tragis tersebut, yang mengakibatkan nyawa pasien tak tertolong setelah berjam-jam menunggu kamar kosong, memicu perhatian atas masalah dalam sistem rujukan rumah sakit yang ada.

Hendrad Subyakto mengungkapkan bahwa dirinya merasa perlu melakukan klarifikasi terkait peristiwa tersebut dengan mendatangi Puskesmas Parang, Jumat (21/2/2025).

“Kami melakukan klarifikasi terkait pemberitaan mengenai kasus pasien DB yang meninggal. Dari sini, sementara kami simpulkan ada mis pada sistem rujukan, dan perlu pembenahan rujukan gawat darurat di RS Sayidiman,” ungkap Hendrad.

Anggota DPRD ini menambahkan, rujukan dalam kasus gawat darurat harus lebih sigap, dan tidak bisa menerima alasan penuh atau ‘overload’ dari rumah sakit.

“Urusan gawat darurat tidak bisa menunggu berjam-jam. Sistem rujukan harus lebih jelas dan pasti, terutama saat nyawa pasien sedang terancam,” tegas Hendrad.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Magetan, Rohmat Hidayat, turut sepakat dengan pentingnya perbaikan jalur komunikasi rujukan antar fasilitas kesehatan.

Ia menjelaskan bahwa ada masalah komunikasi dalam proses rujukan pasien.

“Ini mungkin ada masalah komunikasi di pihak rumah sakit yang menerima rujukan karena tiga kali kontak belum ada kepastian hanya diminta menunggu. Kuncinya, kalau tidak ada tempat ya disampaikan dengan jelas,” jelasnya, Jumat (21/2) saat ditemu di kantornya.

Kondisi Suyanti, warga Parang yang sebelumnya mengeluhkan sakit dirawat di Puskesmas. Trombositnya menurun, dan terdapat penyakit penyerta seperti gula darah tinggi dan penyakit paru.

Kepala Puskesmas Parang, Dr. Afnie Febriana, menjelaskan bahwa setelah dirujuk ke RSUD Sayidiman melalui aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) pada pukul 10.00, pihak rumah sakit belum memberikan jawaban hingga pukul 12.00.

“Konfirmasi ulang baru akan diberikan pukul 16.00, sehingga keluarga pasien memilih untuk merujuk ke Ponorogo,” ujar Dr. Afnie.

Sayangnya, setelah dirujuk ke RSU Aisyiyah Ponorogo, nyawa Suyanti tak tertolong dan ia meninggal dunia keesokan harinya.

Kejadian ini menambah panjang daftar masalah dalam sistem kesehatan daerah yang perlu segera ditangani. Pembenahan dan penyamaan persepsi antara Puskesmas dan rumah sakit dalam penanganan pasien gawat darurat menjadi hal yang mendesak, agar kejadian serupa tidak terulang dan pasien dapat segera mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Diharapkan, pihak terkait segera melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem rujukan rumah sakit, khususnya dalam kondisi gawat darurat, agar layanan kesehatan di Magetan semakin optimal dan dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa depan. (Gal/PK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini