POJOKKATA.COM, MADIUN – Suasana haru dan bahagia menyelimuti Rumah Dinas Wali Kota Madiun, Rabu (18/6). Enam pasangan sah menjadi suami istri dalam prosesi nikah massal bertajuk Madiun Mantu, yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-107 Kota Madiun.
Dari pasangan muda hingga lansia, seluruh mempelai tampak antusias mengikuti jalannya akad nikah yang berlangsung khidmat. Wali Kota Madiun Dr. Maidi turut hadir langsung sebagai saksi, didampingi Sekretaris Daerah Soeko Dwi Handiarto.
“Ini adalah bentuk perhatian dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang ingin menikah namun terkendala biaya,” ujar Wali Kota Maidi.
Menurutnya, Madiun Mantu bukan hanya sekadar seremoni tahunan. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian sosial pemerintah kepada warga, terutama mereka yang tak mampu mewujudkan pernikahan secara resmi karena keterbatasan ekonomi.
“Kalau sampai karena alasan ekonomi mereka tidak menikah, ini kasihan. Dampaknya bisa menimbulkan masalah sosial di masyarakat,” imbuhnya.
Mantan Sekda Kota Madiun itu menambahkan, Madiun Mantu merupakan lanjutan dari rangkaian program sosial peringatan hari jadi ke-107 Kota Pendekar. Sebelumnya, Pemkot juga menggelar sunatan massal yang diikuti 109 anak.
Setelah prosesi akad nikah rampung, Wakil Wali Kota Bagus Panuntun, Ketua DPRD Armaya, jajaran kepala OPD, serta tokoh agama setempat turut hadir memberikan ucapan selamat. Para tokoh agama pun mengapresiasi penyelenggaraan nikah massal yang digelar rutin setiap tahun ini.
Tak hanya digratiskan biaya pernikahan, para mempelai juga mendapatkan voucer menginap gratis di hotel berbintang, serta uang saku dari Pemkot Madiun.
Dr. Maidi berharap Madiun Mantu terus menjadi agenda tahunan yang tak hanya memiliki nilai sosial, tetapi juga budaya.
“Harapannya, kegiatan ini terus ada dan menjadi tradisi yang melekat dalam peringatan Hari Jadi Kota Madiun,” pungkasnya. (Gal/PK)