POJOKKATA.COM, PONOROGO – Sebuah bendera Merah Putih berukuran jumbo, 25 x 17 meter, berhasil berkibar gagah di tebing setinggi 50 meter kawasan wisata Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP), Kecamatan Sampung, Minggu (17/8/2025).
Momen langka ini digagas Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Pasca Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo.
Dengan penuh keberanian, 12 anggota Mapala menuntaskan misi pengibaran: enam orang bergelantungan di tebing sebagai pengibar, enam lainnya menjadi belayer yang menjaga keselamatan.
Tak kurang 1.520 peserta mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 RI di MRMP.
Hadir pula berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, organisasi kependidikan seperti IGTKI dan Himpaudi, hingga komunitas seni yang mempersembahkan tari kolosal Gunung Gamping.
Camat Sampung, Jaka Wardaya menegaskan, bendera tersebut tercatat sebagai yang terbesar di Ponorogo tahun ini.
“Sejarah baru tercatat dari Kecamatan Sampung. Upacara di MRMP akan menjadi ikon peringatan HUT Kemerdekaan di Ponorogo,” ujarnya.
Zidna Nafishotul Luthfiyah, salah satu pengibar bendera, mengaku sempat larut dalam haru. “Saya menangis saat Indonesia Raya berkumandang dan bendera berhasil berkibar. Pengalaman ini luar biasa, apalagi Monumen Reog baru saja di-topping off dengan pemasangan kepala merak,” ungkapnya.
Persiapan tak main-main. Selama sepekan, tim Mapala Pasca melakukan latihan langsung di lokasi. Meski sudah berpengalaman mengibarkan bendera di tebing, ukuran jumbo kali ini jadi tantangan besar.
“Fokus kami adalah saling percaya, memastikan alat aman, dan tetap percaya diri. Tadi sempat ada kendala kecil, tapi alhamdulillah lancar,” tambah Zidna.
Selepas upacara, siswa-siswi dari berbagai sekolah menampilkan ragam kesenian tradisional. Keberadaan MRMP di Ponorogo, tak hanya menjadi ruang ekspresi budaya, kawasan ini diyakini bakal mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (Gal/PK)
