POJOKKATA.COM, Ponorogo – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/11/2025).
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Benar,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi awak media.
Fitroh menyebut, OTT itu berkaitan dengan dugaan korupsi dalam proses mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
“Mutasi dan promosi jabatan,” tegas Fitroh.
Meski demikian, KPK belum merinci jumlah pihak yang diamankan dalam operasi tersebut.
“Sudah (ditangkap),” lanjutnya, saat ditanya apakah Bupati Sugiri menjadi salah satu yang diamankan.
Saat ini, para pihak yang terjaring OTT masih berstatus terperiksa. Sesuai prosedur, KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka.
Sementara itu, suasana di rumah dinas Bupati Ponorogo di kawasan Pringgitan, Jalan Alun-alun Utara, tampak lengang. Pantauan Jumat malam, pintu ruang resepsionis yang biasanya terbuka kini tertutup rapat.
Tidak ada aktivitas berarti di sekitar rumah dinas. Hanya tampak beberapa wartawan dari berbagai media menunggu di depan pagar.
Belum ada keterangan resmi apakah Kang Giri—sapaan akrab Sugiri Sancoko—berada di dalam rumah dinas atau tidak. Sejumlah sumber di lapangan menyebut, ia sempat terlihat di dalam sebelum kabar OTT merebak.
Menariknya, sekitar pukul 18.54 WIB, dua mobil Toyota Innova berwarna hitam metalik dengan pelat nomor AD—yang diketahui berasal dari wilayah Surakarta—terpantau memasuki kompleks rumah dinas Bupati Ponorogo.
Mobil tersebut diduga digunakan oleh tim KPK.
Hingga Jumat malam, kawasan rumah dinas masih terlihat sepi.
Tak tampak satu pun pejabat Pemkab Ponorogo datang ke lokasi.
Situasi hanya diwarnai oleh kehadiran belasan jurnalis yang menanti perkembangan terbaru dari kasus yang menjerat politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi ataupun rilis dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo terkait operasi tangkap tangan yang menyeret orang nomor satu di Ponorogo itu. (Gal/PK)
