POJOKKATA.COM, Magetan – Kasus gondongan atau parotitis (mumps) di Kabupaten Magetan sempat mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan mencatat lonjakan kasus gondongan pada Oktober 2024, yang sebagian besar menimpa anak-anak usia sekolah.
Namun, menurut Dinkes, kasus gondongan mulai menunjukkan penurunan pada awal November.
“Memang di bulan kemarin meningkat. Tapi bulan ini sudah mulai menurun,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P) Dinkes Magetan, Suwantiyo, Selasa (12/11/2024).
Hingga akhir Oktober, Dinkes mencatat sebanyak 344 kasus gondongan di Magetan. Dari angka tersebut, anak-anak berusia 5-9 tahun merupakan kelompok terbanyak yang terdampak dengan 150 kasus, disusul kelompok usia 10-14 tahun dengan 123 kasus, sementara sisanya dialami remaja hingga dewasa.
Suwantiyo menjelaskan bahwa gondongan disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus yang menyebar melalui droplet atau percikan air liur.
“Misalnya ketika anak-anak berbicara di dalam kelas, droplet yang terhirup bisa menjadi media penularan virus tersebut,” terangnya. Penyebaran virus juga dapat terjadi melalui benda yang sering berpindah tangan, seperti mainan atau ponsel.
Gejala gondongan bervariasi, mulai dari demam hingga pembengkakan di area rahang dan pipi. Beberapa kasus bahkan menyebabkan pembengkakan di kelenjar kemaluan. Suwantiyo menambahkan bahwa gondongan biasanya bisa sembuh sendiri dalam waktu 4-8 hari dengan perawatan yang tepat, seperti istirahat, asupan makanan bergizi, dan tambahan vitamin.
Guna mencegah penyebaran lebih lanjut, Dinkes Magetan mengimbau Puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan edukasi terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya di lingkungan sekolah dan Posyandu. Suwantiyo juga menekankan pentingnya imunisasi sebagai langkah pencegahan utama. “Imunisasi penting. Mereka yang telah diimunisasi mungkin masih bisa terkena gondongan, tetapi proses kesembuhannya lebih cepat dibanding yang belum pernah divaksinasi,” jelasnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan, serta memastikan anak-anak telah mendapatkan imunisasi lengkap untuk mengurangi risiko tertular gondongan. (*)