POJOKKATA.COM, Magetan – Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) menggelar Sarasehan Penelusuran Sejarah Bupati di Graha Pusat Literasi, Plaosan, pada Senin (9/12/2024).
Acara ini bertujuan merumuskan kesepakatan bersama untuk melacak sejarah panjang kepemimpinan bupati Magetan yang telah berlangsung lebih dari tiga abad.
Sejarawan Abdul Rohman menjadi salah satu narasumber utama dalam acara tersebut.
Ia memaparkan catatan sejarah pemerintahan Bupati Magetan dari tahun 1797 hingga 1945.
Abdul menegaskan pentingnya upaya pelacakan sejarah hingga mencakup periode yang lebih luas.
“Dokumentasi sejarah bupati Magetan tidak hanya penting untuk memahami masa lalu, tetapi juga untuk menjadi pijakan bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Kepala Dinas Arpus Magetan, Suhardi, menjelaskan bahwa sarasehan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komunitas Abdi Dalem Yogyakarta dan Solo, Desima, kerabat keluarga bupati, guru sejarah, serta instansi terkait.
“Kami ajak diskusi bersama agar tidak ada lagi perdebatan soal silsilah bupati Magetan. Ini merupakan langkah lanjutan dari diskusi sebelumnya di Pendopo,” kata Suhardi.
Suhardi mengungkapkan, setiap menjelang Hari Jadi Magetan, sering muncul perbedaan pendapat terkait sejarah para bupati. Untuk itu, pihaknya berkomitmen menyusun sejarah ini secara kolektif agar bisa menjadi dasar resmi.
“Harapan kami, hasil dari sarasehan ini akan menjadi arsip resmi dalam bentuk buku yang dapat diakses masyarakat. Bahkan, jika memungkinkan, kami akan mengusulkan pendirian museum sejarah Magetan,” imbuhnya.
Dengan langkah konkret ini, diharapkan Magetan dapat menyatukan beragam versi sejarahnya dan menghadirkan dokumentasi yang komprehensif serta akurat.
Upaya ini, Kabupaten Magetan tidak hanya menjaga warisan budaya dan sejarahnya, tetapi juga meletakkan dasar untuk pendidikan sejarah yang lebih kokoh bagi warganya. (*)
