POJOKKATA.COM, MAGETAN – Pemkab Magetan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mengajukan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk menangani banjir yang kerap terjadi di Jalan Raya Barat-Maospati, tepatnya di depan gerbang Kampus Unesa Magetan.
Banjir ini dikeluhkan warga karena tidak hanya menggenangi jalan, tetapi juga merendam rumah-rumah di sekitar lokasi.
Menurut Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Magetan, Rokhmat Zainuddin, masalah ini terjadi akibat belum selesainya pengerjaan trotoar yang menghubungkan ke saluran pembuangan yang lebih besar.
“Masih butuh 194 meter lagi untuk merampungkan proyek trotoar tersebut menuju saluran yang normal. Anggarannya butuh sekitar Rp1 miliar, sedang kita ajukan ke Pemda,” kata Rokhmat, Selasa (10/2).
Banjir di kawasan ini mulai sering terjadi setelah pembangunan gorong-gorong dan trotoar di sisi barat yang masuk wilayah Kelurahan Maospati rampung dua bulan lalu. Bukannya mengalir dengan lancar, air dari saluran irigasi justru meluap ke jalan raya dan rumah warga. Akibatnya, warga terpaksa membuat tanggul darurat dari paving block dan pasir untuk menghalau air masuk ke rumah mereka.
Menurut Rokhmat, banjir ini disebabkan oleh penyempitan saluran irigasi setelah proyek trotoar selesai. Pemerintah desa setempat sebenarnya telah melaporkan kondisi ini sejak bulan lalu dan bahkan telah mengirim surat resmi ke Penjabat (Pj) Bupati Magetan agar segera ada solusi.
“Kami sudah melakukan pengukuran dan mengajukan anggaran ke Pemda. Persoalannya sekarang tergantung dari sumber dana, apakah bisa dari dana bencana atau lainnya,” jelasnya.
Terkait kapan proyek ini akan dieksekusi, Rokhmat mengaku belum bisa memastikan. Keputusan tersebut bergantung pada ketersediaan anggaran dari Pemkab Magetan.
“Kami hanya bisa mengajukan secara teknis. Kalau soal anggaran, itu tergantung keputusan dari Pemda,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa solusi sementara seperti pengerjaan terbatas (TRC) tidak akan cukup untuk menyelesaikan masalah ini. Menurutnya, tanpa normalisasi saluran, banjir hanya akan berpindah ke titik lain.
“Kalau hanya solusi sementara, hanya memindah genangan dari satu titik ke titik lain. Padahal, yang kita butuhkan adalah penyelesaian total agar air bisa langsung mengalir ke saluran pembuang,” ujarnya.
Warga yang terdampak berharap agar proyek ini bisa segera dituntaskan, bukan hanya solusi sementara. Mereka khawatir jika tidak segera diatasi, banjir akan semakin parah saat musim hujan tiba.
“Kalau bisa jangan cuma dialihkan sementara, tapi benar-benar diselesaikan. Kami sudah lelah harus terus membuat tanggul darurat tiap hujan turun,” kata Rudi Hernowo, seorang warga yang rumahnya terdampak banjir.
Saat ini, DPUPR Magetan masih menunggu kepastian anggaran dari Pemkab. Jika disetujui, proyek lanjutan sepanjang 194 meter ini diharapkan bisa menjadi solusi permanen bagi warga dan pengguna jalan yang sering terdampak banjir di kawasan tersebut. (Gal/PK)