POJOKKATA.COM, Magetan – Gelaran Magetan Job Fair (MJF) 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Magetan selama dua hari, 10–11 Juni 2025 di GOR Ki Mageti, sukses mempertemukan ribuan pencari kerja dengan puluhan perusahaan.
Tak hanya berhenti di gelaran tatap muka, job fair ini masih terus berlanjut secara online guna menjangkau masyarakat yang belum sempat hadir secara langsung.
Tercatat, sebanyak 60 perusahaan ambil bagian dalam ajang ini, menawarkan berbagai posisi kerja dari sektor manufaktur, jasa hingga penempatan tenaga kerja ke luar negeri.
“Secara total, ada sekitar 3.500 pendaftar yang masuk lewat formulir online. Mereka kemudian kami bagi dalam tiga gelombang kedatangan,” ujar Agus Gunarto, Manajer Operasional PT Cahaya Kreasi Berdaya (CKB) selaku pihak ketiga penyelenggara MJF 2025, Jumat (13/6).
Dari data yang dihimpun panitia, sekitar 1.200 pencari kerja hadir di hari pertama, dan 800-an orang datang di hari kedua. Meski penyelenggaraan offline telah usai, proses rekrutmen secara daring masih terus berjalan.
Agus mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut tujuh perusahaan langsung melakukan penerimaan tenaga kerja di tempat.
Hasil sementaranya, sebanyak 423 orang langsung dinyatakan diterima kerja, hanya tinggal menunggu proses keberangkatan.
“Yang menarik, dua dari tujuh perusahaan tersebut merupakan penyalur kerja ke luar negeri, seperti kapal pesiar dan program kerja ke Jepang. Meskipun mereka tetap harus melalui pelatihan dulu, namun proses masuk ke LPK-nya difasilitasi tanpa tes,” terangnya.
Sedangkan lima perusahaan lainnya merupakan industri dalam negeri, seperti pabrik rokok di Karanganyar, PT Yubi (produsen permen), perusahaan produsen sepatu Adidas, perusahaan minyak kelapa, serta produsen mainan anak-anak yang berbasis di Ngawi.
“Bahkan ada PT butuh hingga 1.600 tenaga kerja,” imbuh Agus.
Tak hanya perusahaan besar, beberapa perusahaan lain juga melakukan rekrutmen langsung di lokasi. Tercatat ada tambahan sekitar 30–40 orang yang langsung diterima melalui proses seleksi cepat.
“Jadi bukan sekadar formalitas. Yang diterima benar-benar difasilitasi sampai tahap pemberangkatan, tinggal kandidatnya sendiri mau lanjut atau tidak,” tambahnya.
Menjawab keraguan soal kualitas pelaksanaan job fair, Agus menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar acara seremonial. “Semua rekrutmen dari perusahaan langsung, bukan dari mitra event organizer. Jadi kami jamin kredibilitasnya. Formulir pun sudah kami lengkapi dengan daftar kualifikasi dari tiap perusahaan.”
Sebagai kelanjutan, Job Fair versi online masih akan dibuka kembali dalam waktu dekat, guna memfasilitasi 22 perusahaan tambahan yang belum sempat hadir secara fisik, serta membuka akses bagi masyarakat yang tidak bisa hadir langsung.
“Link-nya akan kami umumkan lagi satu-dua hari ke depan,” pungkasnya. (Gal/PK)
