POJOKKATA.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2026.
Acara yang berlangsung di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Ponorogo pada Senin (17/3/2025) ini menjadi ajang penyusunan skema pembangunan satu tahun ke depan.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan bahwa pembangunan daerah harus berorientasi pada kemandirian ekonomi, penguatan sektor pertanian dan pariwisata, serta pemerataan infrastruktur.
“Pembangunan ini harus gotong royong dan serentak. Kesadaran harus muncul dari seluruh masyarakat dan dimulai dari para pemimpin. Tujuan kita jelas, menjadikan Ponorogo mandiri secara ekonomi dengan modernisasi pertanian dan penguatan sektor pariwisata,” ujar Kang Giri, sapaan akrabnya.
Salah satu prioritas utama dalam Musrenbang adalah menekan angka kemiskinan yang saat ini berada di 9,11 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,53 persen, dan masih lebih rendah dibanding angka kemiskinan Jawa Timur sebesar 9,79 persen. Namun, Pemkab Ponorogo menargetkan angka kemiskinan bisa ditekan hingga 4 persen pada 2029.
“Kami tidak bisa hanya berpuas diri. Kemiskinan harus terus kita lawan, terutama kemiskinan ekstrem. Berbagai program akan dijalankan, mulai dari intervensi sosial bagi lansia dan difabel hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat,” terang Kang Giri.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Pemkab berencana menaikkan nilai tukar petani dengan menambah added value produk pertanian. Salah satunya dengan mengembangkan sawah organik.
“Targetnya pada 2029, dari total 34 ribu hektare sawah di Ponorogo, sebanyak 25 ribu hektare harus sudah beralih ke pertanian organik. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan harga jual yang lebih tinggi,” jelasnya.
Selain pertanian, sektor pariwisata juga menjadi perhatian. Pemkab berencana mengembangkan destinasi wisata berbasis budaya dan alam untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Ponorogo saat ini berada di angka 73,70 poin, dengan rata-rata lama sekolah 7,8 tahun dan harapan lama sekolah 13,78 tahun. Kang Giri menekankan pentingnya peningkatan akses pendidikan untuk menaikkan angka tersebut.
“Kami akan mendorong anak-anak Ponorogo bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi, termasuk dengan memberikan hibah beasiswa ke universitas. Dengan pendidikan yang lebih baik, daya saing SDM kita juga meningkat,” tuturnya.
Musrenbang RKPD 2026 ini juga menjadi ajang bagi berbagai elemen masyarakat, termasuk DPRD, akademisi, organisasi pemerintah, dan tokoh masyarakat, untuk memberikan masukan terkait kebijakan pembangunan ke depan.
“Semua pihak harus bekerja konkret. Tidak hanya soal kemiskinan, tetapi juga pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur. Semua harus ditangani dengan serius,” pungkas Kang Giri. (Gal/PK)