POJOKKATA.COM, MAGETAN – Jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan selama Ramadan 2025 mengalami pemangkasan. Total waktu kerja ASN dikurangi sekitar empat jam dalam sepekan, tanpa adanya jam istirahat.
Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Magetan, Verawati Setyoningrum, mengatakan pengurangan jam kerja ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2023 tentang Jam Kerja Instansi Pemerintah dan ASN.
“Otomatis ada pengurangan jam kerja,” ujar Vera, Selasa (4/3/2025) saat di konfirmasi.
Dia merinci, bagi instansi yang menerapkan lima hari kerja, Senin hingga Kamis ASN masuk mulai pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 14.00 WIB. Sedangkan pada hari Jumat, jam kerja dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB.
Dibandingkan hari biasa, jam masuk ASN selama Ramadan mundur 30 menit, sementara jam pulang lebih awal dari biasanya yang pukul 15.30 WIB untuk Senin–Kamis, dan pukul 15.00 WIB pada Jumat.
“Jadi total jam kerja selama seminggu menjadi 32,5 jam. Biasanya minimal 36,5 jam. Setiap hari dikurangi satu jam,” tambahnya.
Disinggung terkait penerapan sistem Work From Anywhere (WFA), Vera menegaskan bahwa kebijakan tersebut belum berlaku di Magetan. WFA saat ini masih berlaku untuk ASN di instansi pusat, sementara di daerah masih menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing.
“WFA adanya di pusat. Kalau di daerah, harus disesuaikan apakah bisa diterapkan atau tidak,” jelasnya.
Namun, fleksibilitas kerja tetap menjadi perhatian Pemkab Magetan. Menurut Vera, rancangan Peraturan Bupati (Perbup) terkait fleksibilitas hari dan jam kerja sudah diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk difasilitasi oleh Biro Hukum Peovinsi.
“Masih dipilah juga jabatan apa saja yang bisa menerapkan fleksibilitas ini. Nantinya hanya untuk jabatan tertentu saja, seperti Satpol PP, protokol, dan sekpri (sekretaris pribadi),” bebernya.
Dengan adanya pengurangan jam kerja ini, Vera berharap ASN bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk tanpa mengurangi produktivitas kerja.
“Semoga bisa menjalankan ibadah dengan lebih khidmat. Dan nanti setelah Ramadan, jam kerja akan kembali seperti semula,” pungkasnya. (Gal/PK)
